Prinsip-Prinsip
Dasar Desain Interior - Bila anda mengetahui prinsip-prinsip dasar
desain interior, anda dapat mengubah setiap ruang untuk terlihat luar biasa.
Anda tahu bagaimana rasanya ketika anda berjalan ke sebuah ruangan yang
dirancang dengan baik. Anda dapat merasakan bagaimana semuanya terasa kohesif
dan menempatkan bersama-sama. Rasanya tepat. Anda dapat mencapai efek yang ada
di rumah anda sendiri dengan sedikit pengetahuan tentang prinsip-prinsip desain
dasar. Padukan bahwa pengetahuan dengan praktek dan eksperimen, dan anda berada
di jalan untuk menciptakan rumah yang indah.
1. Keseimbangan
Dalam desain, keseimbangan menciptakan rasa keseimbangan. Ini adalah semua tentang menyamakan atau mendekati berat visual dari objek. Keseimbangan dibuat tidak hanya melalui bentuk, tetapi melalui warna, pola, dan tekstur juga.
Ada tiga jenis keseimbangan:
Simetris atau formal: ruang tradisional maupun formal meminta keseimbangan simetris di mana ruang ini terbagi menjadi dua sisi yang mencerminkan satu sama lain. Sebagai contoh, dua kursi di kedua sisi meja kopi dapat dikatakan simetris seimbang. Ini semacam keseimbangan sangat sederhana untuk mencapai sebagai elemen desain yang berulang pada setiap sisinya. Jika Anda tidak hati-hati, ini semacam keseimbangan yang dapat menjadi monoton dan membosankan.
Asimetris atau Informal: Bobot visual garis, warna, bentuk dan tekstur yang seimbang tanpa duplikasi yang tepat. Hal ini tidak seperti yang diperintahkan sebagai keseimbangan simetris dan dapat lebih kompleks dan menarik. Misalnya sofa dapat seimbang dengan menempatkan dua kursi di sisi lain.
Keseimbangan radial dicapai ketika ada titik fokus sentral dengan elemen lain memancar dari itu atau sekitar itu. Sebuah contoh akan menjadi meja makan bundar, dengan kursi-kursi diatur di sekitarnya. Ada banyak pengulangan bentuk, warna, tekstur dan.
2. Irama
Seperti dalam musik, irama dalam desain adalah tentang menciptakan pola pengulangan dan kontras untuk menciptakan daya tarik visual. Anda dapat mencapai ini dengan menggunakan warna yang sama atau bentuk pada interval yang berbeda. Tujuannya adalah untuk memindahkan mata anda di sekitar ruangan. Misalnya, anda dapat membuat ritme dengan menggunakan warna di bantal, memungutnya dalam sebuah lukisan, dan bergema lagi dalam karpet. Ini pengulangan akan membantu membawa mata anda di sekitar ruangan.
3. Harmoni
Harmoni tercipta ketika semua elemen bertindak bersama-sama untuk membuat pesan terpadu. Sama seperti ritme dapat menciptakan kegembiraan, harmoni menciptakan rasa restfulness. Misalnya, anda dapat menciptakan harmoni dengan menggunakan hanya satu warna, meskipun beberapa bentuk anda sangat bervariasi dalam bentuk, ukuran dan tekstur.
4. Tekanan
Sebuah ruangan di mana semuanya akan sama pentingnya akan tampak baik tersebar atau membosankan. Anda perlu jangkar. Arsitektur ruang sering memiliki tempat menarik seperti perapian atau jendela dengan pemandangan yang indah. Anda dapat memilih untuk meningkatkan dibangun di titik fokus dengan mengatur furnitur di sekitarnya untuk menekankan hal itu. Dalam sebuah ruangan yang tidak memiliki seperti yang dibangun di tempat tujuan anda dapat membuat satu melalui pengelompokan furnitur atau menggunakan potongan yang tidak biasa atau besar.
5. Proporsi dan Skala
Proporsi adalah rasio antara ukuran satu bagian ke bagian yang lain, dan skala adalah bagaimana ukuran dari satu objek berhubungan dengan yang lain atau ke ruang di mana ia ditempatkan. Misalnya, potongan besaran yang penuh sesak di sebuah ruangan kecil akan keluar dari skala.
Beberapa hubungan proporsional yang lebih menyenangkan daripada yang lain. Orang Yunani kuno datang dengan Golden Section, yang berusaha untuk mengurangi proporsi semua rumus sederhana. Rasio bagian yang lebih kecil ke bagian yang lebih besar harus sama dengan bagian yang lebih besar untuk keseluruhan. Proporsi ini hadir di alam, dan seniman dan arsitek telah menggunakannya juga.
1. Keseimbangan
Dalam desain, keseimbangan menciptakan rasa keseimbangan. Ini adalah semua tentang menyamakan atau mendekati berat visual dari objek. Keseimbangan dibuat tidak hanya melalui bentuk, tetapi melalui warna, pola, dan tekstur juga.
Ada tiga jenis keseimbangan:
Simetris atau formal: ruang tradisional maupun formal meminta keseimbangan simetris di mana ruang ini terbagi menjadi dua sisi yang mencerminkan satu sama lain. Sebagai contoh, dua kursi di kedua sisi meja kopi dapat dikatakan simetris seimbang. Ini semacam keseimbangan sangat sederhana untuk mencapai sebagai elemen desain yang berulang pada setiap sisinya. Jika Anda tidak hati-hati, ini semacam keseimbangan yang dapat menjadi monoton dan membosankan.
Asimetris atau Informal: Bobot visual garis, warna, bentuk dan tekstur yang seimbang tanpa duplikasi yang tepat. Hal ini tidak seperti yang diperintahkan sebagai keseimbangan simetris dan dapat lebih kompleks dan menarik. Misalnya sofa dapat seimbang dengan menempatkan dua kursi di sisi lain.
Keseimbangan radial dicapai ketika ada titik fokus sentral dengan elemen lain memancar dari itu atau sekitar itu. Sebuah contoh akan menjadi meja makan bundar, dengan kursi-kursi diatur di sekitarnya. Ada banyak pengulangan bentuk, warna, tekstur dan.
2. Irama
Seperti dalam musik, irama dalam desain adalah tentang menciptakan pola pengulangan dan kontras untuk menciptakan daya tarik visual. Anda dapat mencapai ini dengan menggunakan warna yang sama atau bentuk pada interval yang berbeda. Tujuannya adalah untuk memindahkan mata anda di sekitar ruangan. Misalnya, anda dapat membuat ritme dengan menggunakan warna di bantal, memungutnya dalam sebuah lukisan, dan bergema lagi dalam karpet. Ini pengulangan akan membantu membawa mata anda di sekitar ruangan.
3. Harmoni
Harmoni tercipta ketika semua elemen bertindak bersama-sama untuk membuat pesan terpadu. Sama seperti ritme dapat menciptakan kegembiraan, harmoni menciptakan rasa restfulness. Misalnya, anda dapat menciptakan harmoni dengan menggunakan hanya satu warna, meskipun beberapa bentuk anda sangat bervariasi dalam bentuk, ukuran dan tekstur.
4. Tekanan
Sebuah ruangan di mana semuanya akan sama pentingnya akan tampak baik tersebar atau membosankan. Anda perlu jangkar. Arsitektur ruang sering memiliki tempat menarik seperti perapian atau jendela dengan pemandangan yang indah. Anda dapat memilih untuk meningkatkan dibangun di titik fokus dengan mengatur furnitur di sekitarnya untuk menekankan hal itu. Dalam sebuah ruangan yang tidak memiliki seperti yang dibangun di tempat tujuan anda dapat membuat satu melalui pengelompokan furnitur atau menggunakan potongan yang tidak biasa atau besar.
5. Proporsi dan Skala
Proporsi adalah rasio antara ukuran satu bagian ke bagian yang lain, dan skala adalah bagaimana ukuran dari satu objek berhubungan dengan yang lain atau ke ruang di mana ia ditempatkan. Misalnya, potongan besaran yang penuh sesak di sebuah ruangan kecil akan keluar dari skala.
Beberapa hubungan proporsional yang lebih menyenangkan daripada yang lain. Orang Yunani kuno datang dengan Golden Section, yang berusaha untuk mengurangi proporsi semua rumus sederhana. Rasio bagian yang lebih kecil ke bagian yang lebih besar harus sama dengan bagian yang lebih besar untuk keseluruhan. Proporsi ini hadir di alam, dan seniman dan arsitek telah menggunakannya juga.
Apa
itu Desain Interior
Tahukah anda
apa artinya desain interior dan perlunya ada desain interior, Kita coba
mengetahui arti desai interior dulu. Arti desain interior adalah
merencanakan,menata dan merancang ruang- ruang interior dalam bangunan. Tatanan
fisik di atas dapat memenuhi kebutuhan dasar kita akan sarana untuk bernaung
dan berlindung, menentukan langkah sekaligus mengatur bentuk aktifitas
kita,memelihara aspirasi kita dan mengekspresikan ide- ide yang mneyertai
segala tindakan kita : mempengaruhi penampilan, perasaan dan kepribadian kita .
Oleh sebab itu , maksud dan tujuan desain interior adalah untuk memperbaiki
fungsi,memperkaya nilai estetika dan meningkatkan aspek psikologis dari ruang
interior.
Setiap
desain bertujuan menyusun secara teratur bagian demi bagian menjadi satu
tatanan yang utuh demi maksud- maksud tertentu. Dalam desain interior,elemen-
elemen yang dipilh dan ditata menjadi pola tiga dimensi sesuai dengan garis-
garis besar fungsi,estetika dan perilakunya. Hubungan antara elemen- elemen
yang terbentuk dari pola –pola ini pada akhirnya menentukan kulaitas visual dan
kecocokan fungsi suatu interior, dan mempengaruhi bagaimana kita memahami dan
menggunakannya.
Dalam proses
desain itu pula keunikannya yaitu bahwa proses desain itu tidak selalu menuju
ke satu jawaban yang pasti dan benar. Bahkan sering di peroleh lebih dari satu
solusi yang tepat untuk suatu masalah desain. Jadi bagaimana kita dapat menilai
apakah suatu desain itu baik atau buruk?
Sebuah
desain dianggap baik dan bagus menurut pendapat perancangnya, kliennya atau
orang lain yang dan menggunakan desain tsb,karena salah satu dari beberapa alas
an sebagai berikut :
- sebuah
desain dianggap bagus sebab telah memenuhi fungsinya dengan baik-desain
berhasil.
- Sebuah
desain dianggap bagus sebab biaya murah-ekonomis,efesien dan tahan lama.
- Sebuah
desain dianggap bagus sebab tanpak indah- secara estetis menyenangkan.
-Sebuah
desain dianggap bagus sebab dapat menimbulkan kembali perasaan dan ingatan akan
suatu waktu dan tempat- membawa arti.
Kadang-
kadang, kita menilai suatu desain sebagai bagus karena kita berpendapat desain
tersebut mengikuti mode desain yang sedang popular –sedang mode- atau karena
dapat menimbulkan impresi atau kekaguman pada orang lain- dapat mengangkat status
kita.Beberapa desain dianggap bagus juga karena dianggap mudah dimengerti dan
diterima oleh umum. Sedangkan yang lain baru dapat dihargai oleh sekelompok
orang tertentu saja.Desain yang sukses biasanya dapat menyampaikan lebih dari
satu pesan sehingga dapat menarik perhatian orang banyak
7 Prinsip Desain Interior
Berikut ini adalah 7 Prinsip Desain Interior
7 Prinsip Desain Interior
1.Unity and Harmony
Yaitu suatu ruangan dianggap sebagai suatu kesatuan dimana semua
elemen yang ada saling melengkapi dan berkesinambungan satu dengan yang lainnya
sehingga menghasislkan komposisi yang seimbang.
2.Keseimbangan (Balance)
Sesuai dengan judulnya, Keseimbangan berarti tidak “berat”
sebelah. Tidak terlalu condong ke sisi sebelah kanan atau kiri atau atas dsb.
Aksen pun harus memiliki keseimbangan dengan lingkungan sekitarnya.
Style keseimbangan
terbagi 3 yaitu: simetris,asimetris, dan radial
Keseimbangan Simetris:
Keseimbangan simetris terjadi apabila berat visual dari
elemen-elemen desain terbagi secara merata baik dari segi horizontal maupun
vertikal. Gaya ini mengandalkan keseimbangan berupa dua elemen yang mirip dari
dua sisi yang berbeda. Kondisi pada keseimbangan simetris adalah gaya umum yang
sering digunakan untuk mencapai suatu keseimbangan dalam desain. Meskipun mudah
untuk diterapkan, keseimbangan simetris sulit untuk membangkitkan emosi dari
pembaca visual karena terkesan “terlalu direncanakan”. Kesimbangan simetris
juga biasa disebut dengan keseimbangan formal.
symmetrical room
Keseimbangan Asimetris:
Keseimbangan asimetris terjadi ketika berat visual dari elemen
desain tidak merata di poros tengah halaman. Gaya ini mengandalkan permainan
visual seperti skala, kontras, warna untuk mencapai keseimbangan dengan tidak
beraturan. Seringkali kita melihat sebuah desain dengan gambar yang begitu
besar diimbangi dengan teks yang kecil namun terlihat seimbang karena permainan
kontras, warna, dsb. Keseimbangan asimetris lebih mungkin untuk menggugah emosi
pembaca visual karena ketegangan visual dan yang dihasilkannya. Ketegangan
asimetris juga biasa disebut dengan keseimbangan informal.
Asymmetry Room
Keseimbangan Radial:
Adalah ketika semua element desain tersusun dan berpusat di
tengah. Misalnya: Tangga berbentuk spiral.
3. Focal Point
Focal Point disini maksudnya adalah aksen yang menjadi daya tarik
ruangan. Bisa satu atau lebih, tapi jangan semua. Misalnya Focal Point pada
ruangan adalah jendela besar yang ada di ruangan, perapian atau bisa juga
lukisan.
4. Ritme
Dalam desain interior, ritme adalah
semua pola pengulangan tentang visual. Ritme
didefinisikan sebagai kontinuitas atau pergerakan terorganisir.
Bingung? Mungkin gambar-gambar di bawah dapat membantu
Perhatikan, efek visual yang diberikan wallpaper memberikan nuansa
yang berbeda.
contoh ritme pada bookshelves
5. Details
Yang namanya detail disini kalau dijabarkan bisa panjang banget.
Mulai dari pemilihan sakelar, tata cahaya, letak pot bunga dlsb. Detail
biasanya tidak jelas tetapi mereka harus benar sehingga meningkatkan
nuansa keseluruhan ruangan.
6. Skala dan Proporsi
Kedua prinsip desain yang berjalan beriringan, karena
keduanya berhubungan dengan ukuran dan bentuk. Sebenarnya masih
berhubungan dengan konsep keseimbangan dan aksen yang telah dipaparkan
sebelumnya saya rasa, namun kali ini lebih kepada ukuran. Misalnya ukuran kursi
tamu dan meja tamu yang seimbang. Apabila mejanya terlalu tinggi, maka pengguna
kursi akan merasa tidak terlalu nyaman dengan desain meja tersebut. Kira-kira
seperti itulah….
7. Warna
Yang ini sih ga usah diragukan lagi memegang peranan penting dalam
menghasilkan nuansa dan mood suatu ruangan.